By. Sapardi Djoko Damono
Maka pada suatu pagi hari
ia ingin sekali menangis
sambil
berjalan tunduk sepanjang lorong itu.
Ia ingin
pagi itu hujan turun rintik-rintik
dan lorong sepi
agar ia
bisa berjalan
sendiri saja
sendiri saja
sambil menangis
dan tak ada orang bertanya kenapa.
ia tidak ingin
menjerit-jerit
berteriak-teriak
mengamuk
memecahkan cermin
membakar tempat tidur.
membakar tempat tidur.
Ia hanya ingin menangis
lirih saja
sambil berjalan
sendiri
dalam
hujan rintik-rintik
di lorong sepi
pada suatu pagi.
Sumber gambar : http://fiksi.kompasiana.com
by. nana daesri
Ps. That's what I feel . . .
Ps. That's what I feel . . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar